top of page
20200214_070518.png

Apa itu Buyer Persona, dan Seberapa Penting Perannya?

Updated: Jun 29, 2020



Setiap individu manusia adalah pribadi yang unik, bahkan sebuah cluster manusia tertentupun walau memiliki minat dan perilaku yang sama pasti ada sesuatu yang berbeda diantara satu dengan yang lain. Dari sinilah seorang marketer harus tau dan memiliki asumsi yang tepat untuk merancang marketing plan agar produknya bisa dipasarkan dengan baik.


Ada suatu hal yang membuat penulis tertarik dengan salah satu strategi dalam pemasaran era ini, hal ini adalah pedoman yang digunakan seorang advertiser untuk mengetahui ciri ciri, kebiasaan, perilaku, demografis dan lain sebagainya. Hal ini disebut Audience Persona atau pada umumnya disebut Buyer Persona.


Bagi seorang advertiser handal buyer persona adalah hal yang sangat penting, karena dari buyer persona dia tau bahwa produk ini secara spesifik akan ditujukan kepada orang yang seperti apa. Berdasarkan pembelajaran penulis selama ini sebagai Internet Marketer, buyer persona dibuat dengan asumsi yang biasa dia lihat terhadap target market maupun niche market yang akan dituju. Dari buyer persona yang telah dianalisis dan dimiliki itu, seorang advertiser sangat mudah memilih 'interest' apa yang ada dalam sebuah iklan Facebook maupun Google.

Jadi pada intinya buyer persona adalah karakter fiktif yang dibuat sebagai pedoman seorang advertiser untuk menggapai target market yang dituju.



Bayangkan jika anda memiliki produk kaos premium dan ditujukan untuk kalangan mahasiswa. Anda mungkin sangat mudah mengasumsikan mahasiswa yang seperti apa yang anda ingin tuju. Secara sederhana anda sama ratakan pasarnya, seperti semisal mereka memiliki handphone iPhone, dan mobil Avanza. Tetapi dari situ anda bisa jabarkan kembali dan catat kedalam buku. Buatlah sebuah karakter fiktif ke dalam pikiran anda, analisis dirinya sebagai target market anda. Dari kasus diatas anda bisa menjabarkan kembali, seperti, iPhone tipe apa yang dia pakai iPhone 7 atau iPhone 4? Kartu perdana apa yang dia gunakan? Avanza tipe apa yang dia kendarai? Suka nongkrong dimanakah dia? Apakah seorang yang kutu buku? Atau seorang yang suka menonton anime? Brand baju favorit apa yang dia gunakan? Dan masih banyak lagi pertanyaan yang mungkin muncul.


Jabarkan secara spesifik dengan asumsi anda, bahwa itulah konsumen yang akan anda hadapi nantinya dan anda impikan. Penulis memiliki beberapa panduan untuk membuat buyer persona, mungkin dari sini anda akan mengetahui seberapa detail ciri-ciri target market anda.


  • Usia

  • Jenis kelamin

  • Lokasi tempat tinggal

  • Tingkat Pendidikan

  • Pendapatan

  • Pekerjaan

  • Job Title

  • Hobi

  • Status Hubungan

  • Media Massa (TV, koran, instagram, dll)

  • Model Smartphone

  • Kartu perdana

  • Merek baju favorit

  • Tempat nongkrong


Selain hal di atas, anda juga dapat menganalisis dengan kanvas di bawah ini.




Ingat hal diatas hanya beberapa hal detail yang biasa penulis gunakan dan mungkin anda bisa langsung tulis ke dalam catatan, lalu menjabarkan lebih luas lagi dari analisis diatas agar mendapatkan detail ciri-ciri yang nantinya di dapat dan semakin lama anda akan menyadari, sebenarnya untuk siapakah produk anda dibuat?


Lalu setelah dapat untuk apakah buyer persona ini? Setelah anda sadar untuk siapa produk itu dibuat. Anda mulai bisa memasarkannya melalu media yang telah anda analisis, aplikasi apakah yang dia pakai? Instagram? Mulailah pasarkan produk anda disana. Jika anda tidak memiliki budget untuk iklan, pakailah strategi organik. Jika anda memiliki cukup biaya untuk iklan, gunakanlah buyer persona tersebut untuk diinput kedalam data 'pemirsa' baik di Facebook maupun di Google.


Selamat mencoba dan selamat belajar.

Jika memiliki pertanyaan tentang artikel ini, silahkan anda dapat menghubungi saya melalui contact yang tertera di website ini.

Comentarios


bottom of page